Sepasang Pusaka Keris Nogo Sosro dan Keris Sabuk Inten. Kedua Pusaka ini dipercaya sebagai pusaka dengan kekuatan tertinggi serta paling banyak di cari. Usia pusaka ini sudah Sepuh sehinggal bila dilihat si Foto kondisi tidak sempurna karena sudah termakan Usia saat ditemukan.
Tidak disarankan dibawa keluar Indonesia karena pernah ingin dibawa ke Belanda namun kembali secara gaib saat terbang ditengah jalan tanpa pernah sampai ke Belanda.
Ulasan Menurut Wikipedia
https://id.wikipedia.org/wiki/Keris_Pusaka_Nagasasra_Sabuk_Inten
Keris Pusaka Nagasasra dan Sabuk Inten adalah dua benda pusaka peninggalan Raja Majapahit. Nagasasra adalah nama salah satu dapur (bentuk) keris luk tiga belas dan ada pula yang luk-nya berjumlah sembilan dan sebelas, sehingga penyebutan nama dapur ini harus disertai dengan menyatakan jumlah luk-nya.
Bagian gandik keris ini diukir dengan bentuk kepala naga ( biasanya dengan bentuk mahkota raja yang beragam ), sedangkan badannya digambarkan dengan sisik yang halus mengikuti luk pada tengah bilah sampai ke ujung keris. Dengan ciri-ciri antara lain adalah kruwingan, ri pandan dan greneng, dan beberapa empu (berdasarkan zamannya seperti Majapahit , Mataram dan Mataram Nom) membuat keris ber-dapur nagasasra.
Salah satu pembuat keris dengan dapur Nagasasra terbaik, adalah karya empu Ki Nom, merupakan seorang empu yang terkenal, dan hidup pada akhir zaman kerajaan Majapahit sampai pada zaman pemerintahan Sri Sultan Agung Anyokrokusumo di Mataram, tetapi ada sebagian ahli lain yang mengatakan bahwa Ki Supo Anom pada zaman kerajaan Mataram, sebenarnya adalah cucu dari empu Supo Anom yang hidup pada zaman Majapahit, dan golongan ini menyebut Ki Nom dengan sebutan Ki Supo Anom II, dan yang hidup pada zaman Majapahit disebut Ki Supo Anom I.
Dapur Sabuk Inten, seperti juga dapur Nagasasra mempunyai luk tiga belas dengan ciri-ciri yang berbeda yaitu mempunyai sogokan, kembang kacang, lambe gajah dan greneng.
Keris Nogo Sosro menurut kepercayaan harus diberikan makan Emas sehingga Keris ini waktu awal ditemukan telah dilapis emas namun lama kelamaan lapisan emas hilang.
Sejarah
Keris nogososro dikenal oleh masyarakat jawa sebagai salah satu benda bertuah peninggalan kerajaan majapahit pada masa pemerintahan Brawijaya ke-5. Pada abad XV tersebut sejarah dari keris nogo sosro ini bermula. Masa pemerintahan Brawijaya V dikenal sebagai masa dimana majapahit mengalami kevakuman akibat ekspansi dari kerajaan lain maupun wabah penyakit dan bencana yang melanda di berbagai penjuru negari. Karena hal ini pula kemudian Sang Raja meminta salah satu Mpu yang terkenal dengan sebutan Mpu Supa atau akrab disebut sebagai Mpu Sedayu.
“Siro gaweo sijineng pusaka awujud keris kang bisa anggawe katentreman marang Majapahit ugo ngedohno sewuning mala bebayan saka rakyat Mahapahit”. Demikian kurang lebih Sang Raja memerintah Mpu Sedayu untuk membuat sebuah pusaka kerajaaan.
Setelah melakukan sebuah pertapaan di atas bukit Mpu Sedayu mendapat petunjuk dari Sang Hyang Widhi dan memulai menggarap keris pusaka seperti yang diharapkan Prabu Brawijaya. Tidak kurang dari 40 hari Mpu Supa mengerjakan pusaka yang hingga kini masih akrab ditelinga masyarakat jawa tersebut.
Pusaka ciptaan Mpu Supa kemudian diberi nama keris Kyai Nogososro dan menjadi salah satu pusaka andalan kerajaan Majapahit khususnya oleh Prabu Brawijaya V. Tingkat ritual dan laku yang dijalankan oleh Mpu Supa membuat kesaktian keris tersebut tidak terbantahkan. Terbukti pada masa-masa berikutnya segala ancaman bahaya baik dari ekspansi Blambangan maupun musibah dan bencana di masyarakat Majapahit dapat diselesaikan.
Kegunaan:
- Tahta
- Harta
- Kekuasaan di Nusantara
- Terhubung dengan kekuatan gaib Leluhur Nusantara
- Terhubung dengan kekuatan Penguasa Gaib Nusantara
- Jika anda mendalami Supranatural Spiritual maka akan mendapatkan ilmu gaib
Post a Comment